Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Januari 2012

Tips Mencegah dan Mengobati Jerawat

Sahabat,, dalam postingan di penghujung Januari kali ini saya akan mencoba untuk berbagi mengenai tips mencegah dan mengobati jerawat. Yups penyakit yang satu ini meskipun relatif tak membahayakan namun seringkali membuat penderitanya jengkel atau bahkan frustasi dengan mejengnya jerawat di wajah. Terutama bagi usia-usia pubertas bisa-bisa menimbulkan gangguan body image HDR (Harga Diri Rendah :) heheee

1. Jaga agar wajah tetap bersih. Terlepas dari memiliki jerawat ataupun tidak, sangatlah penting untuk tetap mencuci muka sahabat sehari-hari secara teratur untuk menghilangkan kotoran, mengangkat sel-sel kulit mati, dan mengurangi kelebihan minyak dari permukaan kulit. Sebaiknya gunakan air hangat dan pembersih wajah ringan. Menggunakan sabun yang keras (seperti sabun deodoran tubuh) bisa melukai kulit yang sudah meradang dan menyebabkan iritasi yang lebih parah. 

Hindari menggosok kulit sahabat dengan handuk kasar, sarung tangan pengelupasan, atau loofah (spons kasar bertekstur). Basuhlah dengan tangan yang bersih atau kain yang sangat lembut. Selalu bilas dengan baik, dan kemudian keringkan wajah sahabat dengan handuk bersih. 

2. Gunakan Pelembab. Banyak produk jerawat topikal yang mengandung bahan-bahan yang membuat kulit kering, jadi selalu gunakan pelembab yang dapat meminimalkan kekeringan dan kulit mengelupas. Pelembab berbasis gel biasanya bekerja dengan baik untuk kulit berminyak. Jika memiliki kulit kering, cobalah krim pelembab atau lotion. Kulit kombinasi mungkin perlu dua produk (krim atau lotion untuk bagian kering; gel untuk bagian berminyak). Biasakan untuk mencuci muka dengan air sebelum melembabkannya. 

3. Cobalah produk jerawat topikal (yang dioleskan ke kulit). Produk jerawat mungkin mengandung bahan-bahan seperti benzoyl peroxide, agen antibakteri dengan efek pengeringan, atau asam salisilat. Mulailah dengan jumlah yang kecil pada awal penggunaan. Kemudian bisa di tingkatkan atau dikurangi serta seberapa sering sahabat menerapkannya, tergantung dari seberapa banyak efek pengelupasan atau pengeringan yang terjadi. Gunakan dengan hati-hati jika sahabat memiliki kulit sensitif. Benzoil peroksida dapat menyebabkan kemerahan dan pengelupasan dari kulit. 

4. Gunakan riasan make up yang ringan. Selama penobatan cobalah untuk menghindari mengenakan foundation, bedak, atau blush. Jika sahabat memakai make-up, cucilah segera di sore hari. Jika memungkinkan, pilih kosmetik bebas minyak tanpa pewarna tambahan dan bahan kimia. Pakailah kosmetik berbasis air yang tersedia. Baca daftar bahan pada label produk sebelum membeli. 

5. Perhatikan apa yang sahabat gunakan pada rambut sahabat. Hindari menggunakan wewangian, minyak, dan bahan kimia pada rambut. Bahan-bahan tersebut dapat menetes di wajah, menyumbat pori-pori kulit dan bisa membuat kulit iritasi. Gunakan shampo dan kondisioner yang lembut. Rambut berminyak dapat menambah minyak di wajah sahabat, sehingga dianjurkan untuk mencuci rambut dengan sering, terutama selama jerawat sedang muncul. Jika memiliki rambut panjang, jangan biarkan rambut menutupi wajah sahabat. 

6. Jauhkan tangan dari wajah sahabat. Hindari menyentuh wajah atau menyangga pipi atau dagu dengan tangan. Karena selain dapat menyebarkan bakteri, juga dapat mengiritasi kulit wajah yang sudah meradang. Jangan pernah memencet atau memecahkan jerawat dengan jari-jari secara langsung, karena dapat mengakibatkan infeksi dan jaringan parut. 

7. Hindari paparan sinar matahari secara langsung. Sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan peradangan dan kemerahan. Juga beberapa obat jerawat oral dan topikal dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Terlepas dari memiliki jerawat ataupun tidak, sebaiknya selalu menerapkan tabir surya dengan SPF 15 atau lebih tinggi setidaknya 20 menit sebelum paparan sinar matahari. Carilah tabir surya non-acnegenic untuk mengurangi kemungkinan jerawat baru. Sekali lagi, selalu membaca bahan pada label produk sebelum sahabat menggunakannya. 

8. Nutrisi kulit. Kebanyakan ahli setuju bahwa makanan tertentu, seperti coklat dan keripik, tidak memicu wabah jerawat. Namun, masuk akal untuk menghindari makanan berminyak dan junk food dan menambahkan lebih banyak buah segar dan sayuran dan biji-bijian untuk diet sahabat. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi vitamin A dan beta-karoten dapat meningkatkan kekebalan dan kesehatan kulit. Wortel, ubi jalar, melon, aprikot, kangkung, dan bayam yang semua tinggi di beta-karoten, yakni tipe vitamin A yang dihasilkan oleh tanaman. 

9. Olahraga. Olahraga teratur setiap hari adalah baik untuk pikiran dan tubuh, termasuk kulit -organ tubuh terbesar??. Olahraga juga mengurangi kecemasan dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Ketika berolahraga, hindari memakai pakaian atau menggunakan peralatan latihan yang menggosok pada kulit dan dapat menyebabkan iritasi. Juga, hindari memakai topi, kacamata, atau helm yang menyebabkan berkeringat berlebihan, karena hal ini dapat mengiritasi kulit dan meningkat kan pertumbuhan bakteri. Jangan lupa untuk selalu mandi setelah berolahraga. 

10. Hindari stress. Para ahli percaya bahwa keadaan emosional kita adalah terkait dengan semua aspek kesehatan, termasuk fungsi kulit.! Beberapa studi menyimpulkan bahwa tingkat stres berhubungan dengan tingkat keparahan jerawat. Luangkan waktu untuk memahami reaksi stres, cobalah untuk mencari tahu apa yang menyebabkan sahabat merasa stres. Temukan cara yang efektif untuk mengatasi stres sebelum memicu dan menyebabkan munculnya jerawat yang lebih parah. 

Timbulnya jerawat adalah normal selama masa remaja, namun penting juga untuk memahami beberapa langkah atau tips perawatan diri setiap hari untuk mengelola masalah kulit sebelum terjadi masalah yang lebih serius termasuk tips dalam mencegah dan mengobati jerawat. Jika ragu, periksakan diri pada penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui apakah pengobatan lebih lanjut diperlukan untuk mencegah atau menghentikan jerawat.

Demikian semoga bermanfaat.... 







Sabtu, 21 Januari 2012

Askep Hipertensi

Sahabat setelah beberapa waktu yang lalu memposting tentang Asuhan keperawatan pada pasien dengan ventilator kali ini saya memposting tentang Asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi mudah-mudahan bisa bermanfaat.

Hipertensi ( tekanan darah tinggi ) merupakan masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh orang dewasa dan merupakan faktor risiko untuk terjadinya gangguan kardiovaskular. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg selama periode yang berkelanjutan, berdasarkan rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah.

Ada dua jenis hipertensi yakni hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak dapat diidentifikasi penyebabnya. Juga dikenal sebagai hipertensi esensial. Pada beberapa pasien dengan hipertensi primer, ada kecenderungan turun-temurun yang kuat.

Jenis hipertensi yang kedua yaitu hipertensi sekunder atau hipertensi maligna adalah istilah yang digunakan untuk penyakit tekanan darah tinggi yang penyebabnya dapat diidentifikasi. Hipertensi jenis ini biasanya disebabkan oleh terjadinya masalah di organ lain misalnya masalah di ginjal; stenosis arteri renalis.

Penyebab Hipertensi
Meskipun penyebab yang tepat untuk sebagian besar kasus hipertensi tidak dapat diidentifikasi, dapat dipahami bahwa hipertensi adalah kondisi multifaktorial. Karena hipertensi adalah suatu tanda/ sign, kemungkinan besar memiliki banyak penyebab, seperti halnya demam yang juga memiliki banyak penyebab. Terjadinya hipertensi biasanya karena adanya perubahan dalam satu atau lebih faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi perifer atau cardiac output. Selain itu, juga adanya masalah dengan sistem kontrol/regulasi yang memantau atau mengatur tekanan darah.
  • Primer hipertensi atau hipertensi esensial (90% sampai 95% Kasus) menyebabkan Precise diketahui
  • Hipertensi sekunder atau penyebab hipertensi maligna oleh:
GINJAL: glomerulonefritis akut, penyakit ginjal kronis, penyakit polikistik, stenosis arteri ginjal, vaskulitis ginjal, tumor yang memproduksi renin.
KARDIOVASKULAR: Koarktasio aorta, Peningkatan volume intravaskular, peningkatan cardiac output, Kekakuan aorta;atherosklerosis aorta
ENDOKRIN: hyperfunction adrenocortical, misalnya hormon eksogen (glukokortikoid, estrogen termasuk penggunaan kontrasepsi oral,), pheochromocytoma, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme, Hipertensi dalam masa kehamilan
NEUROLOGIS: psikogenik, Peningkatan tekanan intrakranial, Sleep apnea, stres akut, termasuk operasi

Komplikasi Hipertensi
Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Komplikasi biasanya terjadi secara lambat dan dapat menyerang berbagai sistem organ.

Komplikasi terhadap organ jantung diantaranya :
  • Penyakit arteri koroner (CAD)
  • Angina pektoris
  • Infark miokard
  • Gagal jantung
  • Aritmia
  • Kematian mendadak
Komplikasi neurologis:
  • Infark Cerebri / stroke infark
  • Ensefalopati hipertensi dapat menyebabkan kebutaan.
  • Renovaskular hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal
Pengobatan Hipertensi
Terapi farmakologis, pengaturan diet dan modifikasi gaya hidup dapat mengendalikan hipertensi. Pedoman saat ini untuk mengobati hipertensi sebagai langkah pertama yang direkomendasikan adalah modifikasi  gaya hidup yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan penurunan berat badan pada kebanyakan pasien. Sayangnya, banyak pasien tidak mampu untuk menurunkan berat badan, dan dengan demikian pengobatan farmakologis dengan obat antihipertensi harus dimulai.

Dua kelas obat yang umum digunakan untuk mengobati hipertensi:
   Vasodilator,obat yang meningkatkan aliran darah ginjal
   Natriuretik atau diuretik, obat yang menurunkan reabsorpsi tubular garam dan air.

Pengkajian Keperawatan
Riwayat kesehatan
Riwayat anggota keluarga dengan hipertensi
Riwayat hipertensi sebelumnya yang pernah dialami
Kebiasaan dan diet asupan garam
Riwayat penyakit lain yang dapat menempatkan pasien dalam kelompok berisiko tinggi; diabetes, CAD, penyakit ginjal
Merokok
Episode sakit kepala, kelemahan, kram otot, kesemutan, jantung berdebar, berkeringat, gangguan penglihatan
Penggunaan Obat yang dapat meningkatkan Tekanan Darah:
     Kontrasepsi hormonal, steroid
     NSAID
     Nasal dekongestan, penekan nafsu makan, antidepresan trisiklik
Proses penyakit lainnya, seperti asam urat, migrain, asma, gagal jantung, dan hiperplasia prostat jinak, yang dapat dibantu atau diperburuk oleh obat hipertensi tertentu.

Pemeriksaan fisik
  • Auskultasi denyut jantung dan palpasi nadi perifer; pernapasan.
  • Jika kompeten dalam melakukannya, melakukan pemeriksaan funduskopi mata untuk tujuan mengkaji adanya perubahan vaskular. Carilah edema, spasme, dan perdarahan dari pembuluh mata. Rujuk ke dokter mata untuk diagnosis definitif.
  • Periksa jantung untuk pergeseran dari titik impuls maksimal ke kiri, yang terjadi pada pembesaran jantung.
  • Auskultasi bising/bruits dari arteri perifer untuk menentukan adanya aterosklerosis, yang dapat dimanifestasikan sebagai aliran darah yang terhambat.
  • Menentukan status mental dengan mengkaji pasien tentang ingatan/ memori, kemampuan untuk berkonsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan perhitungan matematika sederhana.
  • Pengukuran Tekanan Darah; Auskultasi dan mengukur dan mencatat dengan tepat tekanan sistolik dan diastolik pasien.
Diagnosis keperawatan yang biasa ditemukan pada pasien dengan hipertensi
  1. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit,pengobatan dan pengendaliannya 
  2. Manajemen regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan efek obat yang merugikan dan penyesuaian gaya hidup yang sulit
  3. Kurangnya (modifikasi gaya hidup)
  4. Kelelahan
  5. Ketidakefektifan koping
  6. Perfusi jaringan yang tidak efektif: Cardiopulmonary
  7. Ketidakpatuhan: regimen terapeutik
  8. Risiko untuk cedera
Tujuan dan kriteria hasil
Pasien dengan hipertensi :
  • Bebas dari komplikasi.
  • Dapat Mengidentifikasi pilihan makanan yang tepat.
  • Mengungkapkan bahwa ia memiliki lebih banyak energi.
  • Menjaga cardiac output yang memadai dan stabilitas hemodinamik.
  • Menunjukkan perilaku koping adaptif
  • Mematuhi rejimen terapinya.
  • Menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang tekanan darah tinggi, efek obat, dan aktivitas terapi yang diresepkan
  • Membawa obat-obatan, membuat janji untuk tindak lanjut
Intervensi keperawatan untuk Hipertensi dengan diagnosis keperawatan; Kekurangan Pengetahuan tentang hubungan antara rejimen pengobatan dan pengendalian dari proses penyakit    
Intervensi Keperawatan : Memberikan penkes (health education):
  • Jelaskan arti dari tekanan darah tinggi, faktor risiko
  • Jelaskan pengaruh tekanan darah tinggi pada sistem kardiovaskular, otak, dan ginjal.
  • Menekankan Hipertensi yang tidak pernah bisa sembuh total tapi hanya bisa mengendalikan, menekankan konsekuensi dari hipertensi yang tidak terkontrol.
  • Menekankan fakta bahwa mungkin tidak ada korelasi antara tekanan darah tinggi dan gejala, pasien tidak bisa tahu dari cara dia merasakan apakah tekanan darah normal atau meningkat.
  • Apakah pasien menyadari bahwa hipertensi kronis dan membutuhkan terapi gigih dan evaluasi berkala.
  • Memberitahukan pasien arti dari kegiatan diagnostik dan terapeutik untuk meminimalkan berbagai kecemasan dan untuk mendapatkan kerjasama.
  • Meminta bantuan dari pasangan pasien, keluarga, dan teman-teman memberikan informasi mengenai rencana pengobatan total.
  • Rencanakan pengembangan modifikasi makanan untuk pasien tertentu.
  • Jelaskan kontrol farmakologis hipertensi.
  • Jelaskan bahwa obat yang digunakan untuk kontrol yang efektif dari tekanan darah tinggi mungkin akan menghasilkan efek yang merugikan.
  • Memperingatkan pasien kemungkinan bahwa hipotensi ortostatik mungkin terjadi awalnya dengan beberapa terapi obat: Anjurkan pasien untuk bangun perlahan untuk mengimbangi perasaan pusing, Dorong pasien untuk duduk atau berbaring segera jika ia merasa lemah
  • Pemberitahuan pasien untuk mengharapkan efek awal, seperti anoreksia, pusing, dan kelelahan, dengan banyak obat.
  • Beritahu pasien bahwa tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan tekanan darah, mengurangi kemungkinan komplikasi, dan menggunakan jumlah minimum obat dengan dosis terendah yang diperlukan untuk mencapai hal ini.
  • Mendidik pasien untuk menyadari efek samping yang serius dan laporan mereka segera sehingga penyesuaian dapat dibuat dalam farmakoterapi individu.
  • Perhatikan bahwa dosis yang individual, sehingga mereka mungkin perlu disesuaikan karena sering tidak mungkin untuk memprediksi reaksi.
  • Peringatkan pasien dengan obat vasodilatasi untuk berhati-hati dalam situasi tertentu yang menghasilkan vasodilatasi mandi air panas, cuaca panas, penyakit demam, konsumsi alkohol yang dapat memperburuk penurunan tekanan darah.
  • Peringatkan pasien bahwa tekanan darah sering menurun ketika volume sirkulasi darah berkurang seperti pada dehidrasi, diare, dan perdarahan sehingga tekanan darah harus dipantau secara ketat dan pengobatan disesuaikan.

Kamis, 19 Januari 2012

Bila Si Kecil Tantrum

Kemaren siang tiba-tiba si kecil yang sedang main di rumah tetangga pulang ke rumah sambil gedor-gedor pintu. Dia berteriak, "Abi...! Dede ngggak boleh masuk ke rumah teteh..." belum sempet saya bertanya lebih lanjut, maka sekonyong-konyong meledaklah tangisan anak saya tersebut. Tangisan yang tak seperti biasanya;dengan intensitas suara yang tinggi dia menjerit-jerit, juga menjatuhkan diri di lantai dan berguling-guling. Saya yang berusaha untuk menenangkannya hampir kewalahan karena mau dipeluk pun ia berontak sambil melengkungkan tubuhnya berusaha melepaskan diri. Dan hal tersebut berlangsung cukup lama.

Mungkin di antara sobat sekalian yang sudah memiliki buah hati, pernah juga mengalami hal yang sama seperti pengalaman saya. Yups itulah yang namanya "temper tantrum" atau lebih dikenal dengan sebutan "tantrum" saja. Yakni ekspresi marah yang nyaris histeris; luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Manifestasi tantrum ini beragam, mulai dari (hanya) merengek dan menangis saja, menjerit-jerit, mengguling-gulingkan badan di lantai, menendang, memukul, mencakar, bahkan ada yang sampai beraksi menahan nafas. Tantrum sering muncul pada anak usia 1 hingga 3 tahun, meskipun tidak selalu berarti perilaku ini akan menghilang dengan sendirinya setelah anak mencapai usia 3 tahun. Biasanya, tantrum ini berlangsung selama 30 detik sampai 2 menit dan intensitas tertinggi terjadi pada 30 detik pertama.

Tantrum bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Tak peduli di rumah, dalam perjalanan ataupun ditengah keramaian. Tak ayal ini membuat orangtua lumayan kalang-kabut. Daripada bingung terus menerus- yang malah akan berujung stress- dengan perilaku ini, lebih baik kita sebagai orangtua menyisihkan waktu untuk sedikit mempelajari seluk beluk tantrum.

Anak mengalami tempertantrum ketika merasa frustasi. Frustasi karena banyak yang ingin dilakukan tetapi tidak bisa, berkomunikasi tidak nyambung, jadi biasanya diekspresikan dengan berteriak, menangis dan merajuk. 

Kalo anak sudah kumat seperti ini, sahabat tidak usah panik dan tetap bersifat suportif terhadap anak, tak perlu marah atau bahkan memukul (emang gampang sich kalo ngomong mah, kalo ngalamin sendiri kadang kesalnya minta ampun, terpaksa kita deh yang berteriak dalam hati atau ikut-ikutan berteriak pula hehe). Katanya lagi, anak belajar ngamuk dari orang-orang terdekat,nah loh. 

Mengapa Anak Tantrum?
Sesungguhnya tantrum adalah bagian dari perkembangan anak. Ini memang suatu fase normal yang dilalui oleh semua anak. Bahkan anak-anak yang paling baik sekalipun, sekali waktu juga pernah tantrum. Menurut pakar psikologi anak, temperamen anak juga mempengaruhi kecenderungan tantrum. Anak yang bertemperamen sulit cenderung mudah tantrum.

Sesekali, sebagai orangtua, kita perlu juga memandang dunia ini dari sudut pandang anak. Seiring dengan pertambahan umurnya, anak semakin memahami lingkungannya. Mereka tahu bahwa ada banyak sekali pilihan di sekelilingnya. Di mata anak, semuanya menarik sehingga mereka ingin memiliki atau menguasai semuanya. Tak seperti orang dewasa, anak-anak (batita dan balita) memiliki keterbatasan dalam mengendalikan maupun menyalurkan emosinya. Maka, ketika keinginannya tak terpenuhi, mereka menyalurkan rasa frustasinya lewat satu-satunya cara yang ia kuasai benar, tantrum! (seperti kasus anak saya di atas yang tidak boleh masuk ke rumah teman bermainnya... :) )
Memahami faktor-faktor pemicu tantrum adalah bekal orangtua untuk menyikapi perilaku ini dengan kepala dingin.

Tak mampu mengungkapkan keinginannya Umumnya anak usia batita memiliki keterbatasan bahasa. Tapi, meski kosakatanya belum banyak, anak usia 1 tahun telah memahami banyak hal, lho! Pemahamannya melebihi kemampuan verbalnya. Coba sahabat bayangkan, bagaimana jika orang yang sahabat ajak komunikasi tak kunjung mengerti maksud sahabat? Seperti itulah yang dirasakan si kecil. Biasanya, tantrum akan berkurang seiring dengan meningkatnya kemampuan bicara anak.

Terhalangnya keinginan untuk mandiri Anak usia batita mulai tumbuh rasa kemandiriannya. Mereka ingin dan merasa bisa melakukan berbagai hal yang dilakukan oleh orangtuanya. Ketika sahabat melarangnya, maka ia menyalurkan rasa frustasinya melalui tantrum.

Tak mampu menguasai/melakukan suatu hal Anak bisa frustasi karena tak berhasil melakukan sesuatu hal yang ia anggap mampu lakukan. Misalnya, tak berhasil membuka kancing bajunya sendiri, atau tak bisa membuka tutup botol.

Ditolak permintaannya ini yang sering terjadi di toko atau supermarket, ketika Anda tak mengabulkan permintaan anak.

Lelah, lapar dan/atau merasa tak nyaman anak cenderung mudah meledak ketika mereka merasa lelah, lapar atau tidak nyaman.

Mencari perhatian kadangkala anak tantrum untuk menarik perhatian orangtuanya. Dorothy Einon, seorang pakar perilaku anak di Inggris mengatakan, anak tidak akan tantrum dengan orang yang tidak ia cintai.

Suasana hatinya memang sedang buruk Bad mood bukan monopoli orang dewasa, anak batita juga bisa, lho! Bukan tak mungkin si kecil terbangun di pagi hari dengan suasana hati yang kurang baik, dan tetap seperti itu sepanjang hari. Kalau sudah begini, lebih baik Anda bersiap-siap jika sewaktu-waktu terjadi ledakan 

Berikut adalah tips yang sahabat bisa lakukan bila si kecil mengalami ledakan "tantrum" :
  1. Tetap tenang. Beri anak waktu menguasi diri nya sendiri
  2. Jangan hiraukan anak hingga dia bisa lebih tenang
  3. Lakukan apapun yang sedang anda lakukan selama masa tantrum berlangsung
  4. Jangan memukul atau melakukan hukuman fisik apapun
  5. Jangan menyerah pada tantrum anak, begitu menyerah mereka akan belajar mempergunakan perilaku tak pada tempatnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
  6. Jangan menyuap anak dengan hadiah untuk menghentikantantrum. Anak-anak akan belajar bertindak tak semestinya untuk mendapatkanya
  7. Singkirkan barang-barang yang berpotensi bahaya dari jangkuan anak-anak

Rabu, 18 Januari 2012

Mengenal Alergi Telur Pada Anak

Telur merupakan makanan yang disukai banyak orang karena harganya yang relatif murah dan juga rasanya  yang lumayan enak. Selain itu telur juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Namun di sisi lain   telur merupakan salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum pada anak-anak. Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal seluk beluk alergi telur pada anak.

Gejala alergi telur biasanya terjadi beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan telur atau makanan yang mengandung telur. Tanda dan gejala berkisar dari ringan sampai parah dan dapat termasuk ruam kulit, gatal-gatal, peradangan hidung, dan muntah atau masalah pencernaan lainnya. Meskipun jarang terjadi, alergi telur bisa menyebabkan anafilaksis - reaksi alergi yang mengancam jiwa.

Alergi telur dapat terjadi pada awal masa bayi. Kebanyakan anak bisa pulih terhadap alergi telur sebelum usia remaja. Namun dalam beberapa kasus, hal itu berlanjut sampai dewasa.

GEJALA
Reaksi alergi telur bervariasi pada seseorang dengan yang lain dan biasanya terjadi segera setelah terpapar telur. Gejala alergi telur dapat mencakup:
  • Peradangan kulit atau gatal-gatal - alergi telur reaksi yang paling umum
  • Alergi hidung peradangan (rinitis alergi)
  • Pencernaan (gastrointestinal) gejala, seperti kram, mual dan muntah
  • Asma tanda-tanda dan gejala seperti batuk sesak, atau sesak napas

ANAFILAKSIS
Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yakni keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan injeksi epinefrin (adrenalin) langsung dan pertolongan gawat darurat. Adapun tanda dan gejala Anafilaksis diantaranya:
  • Penyempitan saluran udara, termasuk tenggorokan bengkak atau benjolan di tenggorokan Anda yang membuatnya sulit untuk bernapas
  • Nyeri perut dan kram
  • Denyut nadi cepat
  • Shock : penurunan drastis pada tekanan darah, merasa pusing, atau kehilangan kesadaran

PENYEBAB
Semua alergi makanan disebabkan oleh reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein telur tertentu sebagai agen berbahaya. Seseorang yang alergi dengan protein telur, sel-sel sistem kekebalan tubuh (antibodi) mengenali mereka dan kemudian sinyal sistem kekebalan tubuh meresponnya sebagai bahaya sehingga tubuh melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan tanda-tanda dan gejala alergi.

Kuning telur maupun putih telur kedua-duanya mengandung protein yang dapat menyebabkan alergi, tapi alergi terhadap putih telurlah yang paling umum terjadi. 

FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi telur:
  • Dermatitis atopik. Anak-anak dengan jenis reaksi kulit jauh lebih mungkin untuk mengembangkan alergi makanan daripada anak yang tidak memiliki masalah kulit.
  • Riwayat keluarga. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki asma, alergi makanan atau alergi jenis lain - seperti demam, gatal-gatal atau eksim, maka resiko terjadinya alergi terhadap telur juga meningkat.
  • Umur. Alergi telur adalah yang paling umum pada anak-anak. Ketika usia makin bertambah tua, sistem pencernaan matang dan reaksi alergi makanan cenderung terjadi.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling signifikan dari alergi telur adalah terjadinya reaksi alergi yang lebih parah yang membutuhkan suntikan epinefrin dan perawatan/ ppertolongan darurat.

Reaksi sistem kekebalan tubuh yang sama yang menyebabkan alergi telur juga dapat menyebabkan kondisi lain. Jika seseorang  memiliki alergi telur, maka mungkin juga mengalami peningkatan risiko pada:
  • Alergi terhadap makanan lain, seperti susu, kedelai atau kacang
  • Hay fever- reaksi alergi terhadap bulu hewan peliharaan, tungau debu atau serbuk sari rumput
  • Alergi reaksi kulit seperti dermatitis atopik
  • Asma, yang pada gilirannya meningkatkan risiko memiliki reaksi alergi yang parah terhadap telur atau makanan lain
Demikian sekilas tentang alergi telur pada anak, mudah-mudahan memberikan manfaat bagi sobat semua..



Kamis, 12 Januari 2012

Mitos-Mitos Tentang Nyeri Sendi "Artritis"

Sahabat, postingan kali ini akan mengulas tentang berbagai macam mitos tentang nyeri sendi. Meski penyakit/ keluhan nyeri sendi lebih banyak menyerang lansia namun tidak ada salahnya bila kita sedikit mengetahui seluk beluk penyakit ini.

"Bapak X, seorang pria berumur 55 tahun, mengeluh nyeri sendi yang disertai kaku pada sendi tersebut, keluhan ini telah dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, keluhan semakin bertambah berat seiring bertambahnya usia..."

Bapak X, menurut kebanyakan orang dikatakan menderita sakit 'Rematik', ada pula yang menyebutnya 'encok' namun tepatnya di dunia kedokteran bapak 'X' menderita osteoarthritis yang merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit rematik.

Jadi "Nyeri Reumatik tidak disebabkan oleh satu penyakit yang sama"

Untuk itu perlu kiranya kia meluruskan mitos-mitos yang berkembang selama ini yang berhubungan dengan nyeri sendi.
Mitos :"Semua keluhan di otot, tulang, urat dan sendi merupakan suatu penyakit yang sama yaitu 'sakit reumatik". Fakta : Penyakit reumatik banyak sekali macamnya. Keluhan nyeri otot, tulang, urat (sambungan otot dan tulang) dan sendi bukanlah merupakan penyakit yang sama, namun dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Masing-masing penyakit mempunyai sebab yang berbeda dengan penanganan yang berbeda pula.

Mitos: "Penyakit reumatik hanya mengenai orang tua saja". Fakta : Penyakit reumatik dapat mengenai semua usia. Anak-anak pun dapat terkena penyakit reumatik. Beberapa penyakit reumatik memang cenderung mengenai orang tua, misalnya osteoartritis.

Mitos: Tentang penyebab reumatik. Beberapa mitos berikut tidak benar namun diyakini masyarakat, yaitu bahwa radang sendi disebabkan oleh karena :

  • cuaca buruk
  • terlalu banyak mandi, terutama mandi pada malam hari
  • alergi terhadap makanan tertentu
  • makan makanan/ minuman yang dingin
  • suhu ruangan yang dingin ber-AC hingga terasa dingin menusuk tulang
Tidak ada bukti bahwa reumatik disebabkan oleh hal-hal tersebut di atas. Tidak ada bukti bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan reumatik. Namun, kecuali pada artritis 'gout' (nyeri sendi 'asam urat') ada hubungannya dengan diet tinggi 'purin',

Bila mitos tersebut benar maka tentunya orang-orang yang tinggal di cuaca dingin lebih banyak yang terkena reumatik. Jadi mitos tersebut tidak benar.

Apakah penyakit reumatik merupakan penyakit yang diturunkan?
Penyakit reumatik bukanlah penyakit keturunan. Namun faktor riwayat keluarga dapat berperan pada beberapa penyakit reumatik seperti pada : lupus eritematosus, artritis reumatoid dan artritis gout.

Dapatkah seseorang menderita beberapa penyakit reumatik?
Seseorang bisa saja menderita lebih dari satu kelainan penyakit reumatik, misalnya :
  • penderita osteoporosis (keropos tulang) juga menderita osteoartritis
  • penderita artritis gout (nyeri sendi asam urat) juga menderita osteoartritis
  • penderita reumatoid artritis juga menderita osteoporosis
Demikian sekilas tentang Mitos-Mitos Tentang Nyeri Sendi "Artritis" mudah-mudahan bermanfaat.
dikutip dari "LeafBook Nyeri Sendi Artritis by Yudi Garnadi, dr."






Senin, 02 Januari 2012

Sebuah Akhir Perjalanan Di Awal Tahun 2012

Salah satu dari sifat fana semua yang berada di alam dunia ini yakni terikatnya akan ruang dan waktu. Kita berada di saat sekarang-di sini, tidak bisa balik ke masa lalu, atau pun loncat ke masa depan. Barang sedetik pun tak kan pernah bisa. Tak ada yang kekal, semua pasti kena dengan sunatullah ini dan takkan bisa mengelak. Tak ada yang bisa menghalangi bertambahnya usia kita, bertambah tua nya keadaan kita, terus dan terus bergerak menuju kefanaan kita, menuju keberakhiran hidup kita di dunia.

Kemarin tanggal 1 Januari 2012, saat aku kerja shift malam, kurang lebih jam 5 subuh HP berdering, terdengar suara ibuku yang sedikit bergetar "nak, nenek sudah sedemikian parah dari dari jam 3 kemaren sore, pulanglah nak. Mungkin nenek mu pengen ketemu kamu dulu di saat saat terakhirnya!"

Aku pamit ke rekan-rekan kerja ku bahwa aku harus pulang duluan karena nenekku yang berada di Sumedang kondisinya sudah kritis. Di pertengahan jalan Bandung-Sumedang, tiba-tiba HP berbunyi lagi, kini suara Bapaku yang terdengar : "Nak, nenek barusan sudah menghembuskan nafas yang terakhir, hari ini akan dikuburkan. Kami tunggu. Hati-hati di jalan, Nak"

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, "sesungguhnya semua yang berasal dari Allah akan kembali kepada Allah". Di awal tahun 2012 ini menjadi akhir perjalanan hidup di dunia bagi nenekku. Nenek dari pihak ibu, yang usia nya telah mencapai 82 tahun ini kini telah mendapatkan giliran untuk menghadap Allah SWT, sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan olehNYA.


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. 29:57)
Ya, setiap yang bernyawa pasti akan mati. Detik demi detik yang kita lalui pada hakikatnya adalah hitungan mundur untuk mendekati waktu kematian kita. Kita yang masih merasakan kehidupan dan mereka-mereka yang akan menghadapi kehidupan, semuanya akan merasakan kematian pada saat yang telah ditentukan.

Bayi yang baru lahir dan orang yang sedang sakaratul maut, keduanya sama sekali tidak berkuasa atas kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.


Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 62:8)


"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk [67]: 1-2)

Selamat jalan nenekku, 
tetesan air mata kami
untaian do'a kami 
mengiringi kepergian mu

Ya Allah Yang Maha Pengampun
ampuni segala dosa & khilaf nenek kami tercinta
bukakan lah pintu tobat yang selebar-lebarnya 
lapangkanlah kuburnya
tempatkan di tempat yang mulia
yang penuh nikmat di sisiMU


"Allahummaghfirlaha warhamha waaafiha wafu anha wa akrim nuzulaha wa wassi mudkholaha wajal al-jannata maswaaha, allahumma laa tahrimna ajraha wa laa taftinna badaha waghfirlanaa walaha. bi rahmatika yaa Arhamarraahimiin. aamiin"


In memoriam
nenek kami tercinta (kerudung coklat)













Bawang Putih : Si Pembunuh Bakteri


Sahabat, Allah menciptakan berbagai macam tumbuhan dengan segala manfaat & khasiatnya bagi manusia. Termasuk salah satunya adalah bawang putih. Umbi-umbian yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur ini, ternyata memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan manusia. 


Sejak merebaknya penggunaan penisilin secara komersial pada tahun 1940-an, para ahli sepertinya berlomba mencari unsur yang dapat membunuh bakteri untuk dijadikan obat. Salah satu sumber itu adalah bawang putih.

Bawang putih merupakan salah satu sumber pencegah bakteri yang sering digunakan. Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih mampu melemahkan dan membunuh sedikitnya 72 bakteri yang menyebabkna diare, disentri, keracunan makanan yang serius (botulis), dan radang otak.

Bawang putih (Alii sativi) menjadi antibiotik dan antiseptik yang kuat yang digunakan oleh para prajurit Rusia semasa Perang Dunia II dulu. Sedangkan madu dan anggur digunakan oleh orang Yunani dan Romawi untuk mencuci dan menyembuhkan luka.

Bawang Putih dapat menguatkan daya tahan tubuh dan merangsang pertumbuhan sel darah putih untuk melawan penyakit, memicu aktivitas sel pembunuh bakteri dan virus, dan meningkatkan produksi antibodi.

Bawang putih juga berperan sebagai anti oksidan yang mengurangi pertumbuhan radikal bebas dalam aliran darah. Selain itu, bawang putih juga mampu menghilangkan unsur karsinogen dan racun lainnya.

Itulah berbagai macam khasiat bawang putih, selain sebagai bumbu masakan. Jadi sahabat semua mulai sekarang jangan ragu untuk mengkonsumsi bawang putih baik itu sebagai bumbu, dimakan mentah, maupun mengkonsumsi suplemen bawang putih yang di jual dalam bentuk Kapsul Bawang Putih Siap Minum.